Adventure to learning, Adventure to reflecting, Adventure to found the true, Adventure to refreshing. Adventure to the end.
Jumat, 30 November 2012
Jumat, 23 November 2012
Aku mencintaimu dan kamu tidak perlu tahu
Itulah cerita tentang Bumi,laki-laki seusia kita yang sedang diam-diam menyukai adik kelasnya.Namanya Mentari.Hampir setiap hari Bumi mencuri pandang kepada Mentari, tapi namanya saja Mentari, setiap kali berusaha melihatnya , Bumi cepat-cepat menunduk, silau. Bumi selalu merasakan kehadirannya , merasakan kehilangannya ketika malam tiba.Resah sekali laki-laki ini. Setiap hari tak pernah terlewatkan hatinya menyebut nama Mentari dan selalu lebih dari sekali , minimal 5 kali sehari.Aku yang mengenal Bumi , pernah menasihatinya , mengapa ia tak mengungkapkannya saja kepada Mentari,Bumi menolak mentah-mentah.“Kau tau kawan,seandainya aku mengungkapkannya,akan ada banyak hal yang hancur”Aku tidak mengerti,apanya yang hancur.Paling tidak aku tahu jika Bumi mencintai Mentari sebagaimana dulu Ayahku pertama kali bertemu Ibu,malu-malu memandang,enggan-enggan mendekat.Bumi,laki-laki dengan caranya sendiri.Mendekati Mentari dengan cara yang tidak pernah aku pahami.“Aku mendekatinya dengan doa,kawan”Ayolah,Mentari itu menarik sekali,auranya begitu dekat,kita bisa merasakan kehadirannya ketika memulai hari.Merasa begitu kesepian tanpanya di malam hari.Seolah kehilangannya adalah akhir dunia.Tentu saja,kehilangan Mentari benar-benar akan menjadi akhir dunia bagi Bumi. Kisah yang kapan selesainya ini aku tak mengerti.Bumi tetap saja ditempatnya.“Aku mencintainya dan dia tidak perlu tahu”“Aku yakin,pada masanya. Tuhan sendiri yang akan memberitahu dan kami dengan sendirinya akan mendekat,bersabarlah untuk waktu itu kawan,bersabarlah”
Aku mengalah,gemas bukan main menasihati orang-orang seperti Bumi.Disaat penduduk planet ini mengungkapkan perasaannya semudah memesan es teh di warung makan.Bumi enggan.Mentari tidak pernah tahu ,entah sampai kapan.“Kira-kira,apa kamu tahu perasaan mentari ?“,Aku bertanya kepada Bumi.“Aku yakin dia juga mencintaiku”“Kau yakin sekali”“Bukan cinta kalau ia tidak membuatmu yakin”,Bumi tersenyum begitu dalam.Aku masih tidak mengerti apa yang dia katakan.
Kamis, 22 November 2012
Mohon maafkan aku
Yang kulakukan hanya mengeluh
Hanya itu yang kubisa
Itu yang terasa untuk sesaat ini
Mungkin belum kucoba berusaha sekuat tenaga
Dan belum cukup bersabar, berjiwa besar sekian tahun ini
Aku telah coba sebaik dan sejujur yang kubisa
Namun,orang-orang curang selalu
Keluar sebagai pemenang
Salahkah aku bertanya?
Salahkah jika berkata?
Tolonglah aku mulai benci hidupku
Tolonglah aku muak dengan duniaku
Dan bukan hanya aku yang merasa hidupnya tak adil
Semua semakin berat kami sekarat tanpa terhenti
Kami semakin terpuruk
Sulit tuk bedakan dosa dan bukan
Saat semua yang dilakukan hanya untuk bertahan hidup
Aku ingin menolong siapapun yang terjatuh
Siapapun mereka
Namun, bahkan ku tak mampu menyelamatkan diriku sendiri
Tolonglah aku mulai benci hidupku
Tolonglah aku muak dengan duniaku
Dan semua pertanyaan tak terjawab
Dan semua hal busuk yang tlah kulihat
Tuhan,jawablah aku TUHAN!!!
God,please help me God,please help me God,please help me
I’m fall!I’m fall!I’m fall! I…
God,please help me God,please help me God,please help me
I’m fall!
Senin, 08 Oktober 2012
KEGAGALAN
Bila anda mencari alasan untuk sebuah kegagalan, anda bisa temukan berjuta-juta dengan mudahnya. Namun, alasan tetaplah alasan, la takkan mengubah kegagalan menjadi keberhasilan. Kerapkali. alasan serupa dengan pengingkaran. Semakin banyak menumpuk alasan, semakin besar pengingkaran pada diri sendiri. Ini menjauhkan anda dari keberhasilan; sekaligus melemahkan kekuatan diri sendiri. Berhentilah mencari suatu alasan untuk menutupi kegagalan. Mulailah bertindak untuk meraih keberhasilan. Belajarlah dari penambang yang tekun mencari emas. Ditimbanya berliterliter tanah keruh dari sungai, la saring lumpur dari pasir, la sisir pasir dari logam. Tak jemu ia lakukan hingga tampaklah butiran emas berkilauan. Begitulah semestinya anda memperlakukan kegagalan. Kegagalan itu seperti pasir keruh yang menyembunyikan emas. Bila anda terus berusaha, tekun mencari perbaikan di sela-sela kerumitan, serta berani menyingkirkan alasan-alasan, maka anda akan menemukan cahaya kesempatan. Hanya mencari alasan, sama saja dengan membuang pasir dan semua emas yang ada di dalamnya
Langganan:
Postingan (Atom)